" Kita berencana akan melakukan contra flow di sejumlah titik yang dilewati termasuk jalan tersebut""Memang pembangunan itu akan menimbulkan kemacetan yang cukup signifikan di Jalan Ciledug Raya. Kita berencana akan melakukan contra flow di sejumlah titik yang dilewati termasuk jalan tersebut," ungkap Priyanto, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Sabtu (28/2).
Menurut Priyanto, dengan luas jalan yang tidak terlalu lebar contra flow merupakan solusi yang paling memungkinkan. Apalagi, volume kendaraan yang melewatinya tidak sebanding dengan rasio jalan.
"Pagi hari kami akan memberlakukan contra flow dari arah Ciledug ke Jalan Kapten Tendean karena arus lalu lintas padat dari arah Ciledug. Sore hari, kami berlakukan arah sebaliknya," kata Priyanto.
Namun begitu, lanjut Priyanto, penerapan contra flow belum bisa dilakukan segera. Karena efektifnya, sistem ini bisa diberlakukan saat pembangunan fisik. "Nanti kita laksanakan kalau sudah mulai pembangunan fisik," ucapnya.
Priyanto mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa melakukan penertiban kepada angkutan umum yang menghambat arus lalu lintas. "Sementara ini, kita baru bisa menertibkan angkutan umum yang berhenti sembarangan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas," ucapnya.
Sementara, Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor mengatakan, pihaknya akan bertemu sejumlah pemangku kebijakan untuk membahas kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di wilayah itu. "Saat ini kami baru bisa menertibkan pedagang kaki lima dan angkutan umum yang berhenti sembarangan. Memang kepadatan lalu lintas pasti terjadi, tapi ya jangan sampai pengguna jalan terjebak kemacetan dalam waktu yang lama," ujarnya.(bjc)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisifasi dan Atensinya...