"Tingkatkan profesionalitas dan berlatih serta rutin mengecek peralatan. Jangan berleha-leha jika tidak ada kebakaran ""Persiapan bantuan sukarelawan kebakaran (Balakar) yang melibatkan masyarakat juga sangat penting. Pemukiman padat penduduk harus rutin dilakukan inspeksi, diawasi untuk melihat jangan sampai sekecil apapun terjadi potensi kebakaran. Termasuk pula pengawasan kebakaran di gedung-gedung bertingkat di ibu kota," ujar Djarot, saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan HUT ke-96 Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, di Lapangan Pusdilkatkar Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (1/3).
Selama ini, sambung Djarot, kinerja petugas pemadam kebakaran (damkar) telah terbukti dan teruji dalam menunaikan tugas menanggulangi musibah kebakaran di ibu kota.
“Saya berpesan kepada seluruh petugas pemadam kebakaran (damkar) harus siap siaga 24 jam. Tingkatkan profesionalitas dan berlatih serta rutin mengecek peralatan. Jangan berleha-leha jika tidak ada kebakaran. Apalagi setelah musim penghujan, biasanya rawan kebakaran," kata Djarot..
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil berbagai penelitian tepercaya, musibah kebakaran menyumbangkan emisi gas rumah kaca sebesar 470 matrik ton karbondioksida setiap tahun. Padahal, di sisi lain, pemerintah telah mencanangkan target penurunan gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020 mendatang.
Oleh karena itu, lanjut Djarot, perlu dilakukan upaya mitigasi melalui pengendalian berbagai aktifitas yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca serta pelibatan aktif para pihak yang secara langsung terlibat dalam gerakan ini.
Pada acara HUT ke-96 Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta juga dikukuhkan petugas Balakar DKI periode tahun 2015 - 2020, Peresmian Museum Pemadam Kebakaran dan Pos Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Pelabuhan Muara Angke.(bjc)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisifasi dan Atensinya...